*secangkir teh panas pagi ini ingin ku sapa teman-teman yang kini sibuk dgn rutinitas yang selalu dikejar dengan perputaran detik yang tak mampu diajak bersahabat untuk menghentikan waktunya untuk sedikit merasakan oase indahnya hidup. inilah nikmat kawan,
"niKmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan"
tetap semangat kawan, bergerak suatu bukti tanda kehidupan ada dalam relungmu.
tulisan ini ku ukir setahun yang lalu... dengan rasa rindu dalam dekapan ukhuwah yang dulu terbentang.
Pelangi ibarat warna-warna yang begitu indah.. warna warnanya yang kompak membentuk suatu pembiasaan yang elok. Pelangi yang selalu dinanti kehadirannya, disela2 gerimis datang. cahaya beraneka warna saling sejajar tampak di langit atas medium lainnya.
"niKmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan"
tetap semangat kawan, bergerak suatu bukti tanda kehidupan ada dalam relungmu.
tulisan ini ku ukir setahun yang lalu... dengan rasa rindu dalam dekapan ukhuwah yang dulu terbentang.
Pelangi ibarat warna-warna yang begitu indah.. warna warnanya yang kompak membentuk suatu pembiasaan yang elok. Pelangi yang selalu dinanti kehadirannya, disela2 gerimis datang. cahaya beraneka warna saling sejajar tampak di langit atas medium lainnya.
Teringat Saat masa kanak-kanak, sering sekali menanti kehadiran sang pelangi dikala gerimis menyapa.. tentu ingat bukan syair ini :
Pelangi-pelangi alangkah indahmu
Merah kuning hijau dilangit yang biru
Pelukismu agung alangkah indahmu
Duhai pelangi aku tak bosan memandangmu. Aku ingin menjadikan diriku layaknya dirimu, yang membuat orang lain bahagia kepadamu hanya melihat warnamu, apalagi Sang Pencipta mu. semakin membuatku terkagum-kagum kepada Sang Mudabbir yang mangatur sedemikian cantiknya parasmu.
Ibarat menemukan pelangi saat bergabung di FLP. Merangkai kata, asa , hingga membentuk sebuah bait-bait cinta. Ibarat anak bayi yang masih merangkak, tertatih-tatih menuju pangkuan sang ibu.
Perjalanan cinta selama 2 tahun bergabunag cukup memberi kesan yang terbaik. Menyatukan ide, gagasan yang kokoh untuk terus mencerdasakan umat melalui tinta emas. Peluru runcing yang tajam terus diasah mampu melekatkan ke dalam qolbu terdalam.
Teman-teman yang begitu mengasikan , dengan berparas, merah, kuning, hijau, hingga nila. Membuat susana bak pelangi. Perbedaan warna itu mampu menyatukan jiwa membentuk sebuah lingkaran erat yang orang lain pun kagum melihatnya. Apalagi jika jiwa diikatkan oleh akidah yang satu. Tapi pelangi2 itu sekarang kian terasa oleh perbedaan dasar. Mampu kah ia terus mewarnai bumi ini duhai pelangi?
Ya inilah pelangi ku,, pelangi cinta di FLP
Hikari Illahi
March, 2010
wiiiiiiiihhhhhh... cantiknye nih blog. ajib.. ^_^
BalasHapus