Kerinduan yang dalam hingga tak ada batas waktu untuk
merasakan hal itu.
Kerintihan saat-saat membuncah untuk dapat bersama dalam episode lalu.
Kerontahan jiwa yang haus oleh pelukan hangat serta belaian
lembut mengelus tubuh mungil ini.
Keheningan disaaat hiruk pikuk jeritan manusia-manusia
egois.
Kesempitan disaaat hamparan luas singgah berdatangan lalu
lalang.
Ibu...
Tetesan ini telah membuncah.
Jiwa ini merontah kesakitan
Hanya Kesendirian yang
ku dapati
Ibu...
Kemana bahu tegar itu
kemana pelukan yang membuatku tenang
tak terdengar lagi gerimis-gerimis lokal disaat kau meminta
kepada Sang Penguasa Jiwa manusia untuk anak-anakmu
Aku rindu akan tawaku yang membuatku untuk segera ingin
cepat pulang
Ibu....
Tahukah engkau,,,, kehadiran penggantimu justru membuat ku
semakin kerdil
Tak pernah ku rasakan hangatan sebuah keluarga disaat
semuanya masih disini
Ibu.....
Enam belas tahun kini berganti
Kau berhasil menjadikan kami menjadi manusia-manusia yang
tak rakus akan fananya dunia
Kau berhasil menjadikan kami sosok yang penuh ketegaran akan
sebuah kehilangan
Ibu....
jutaaan cinta sayang
mu
Ribuan hangatnya belaianmu,
Serta ratusan kesabaranmu dalam mendidik bocah’’ nakalmu
Itu semua tak mampu kami hargai dengan segunung materi,
Terimalah butiran-butiran doa yang selalu kami hanturkan
tiap ibadah kami
Semoga kelak kita akan bersama-sama melanjutkan episode
kebahagiaan di surga firdausNya kelak.