Rabu, 11 September 2013

Lâ Ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh... Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi muhammad sebagai utusan Allah. 
kalimat inilah yang tertera dalam tetesan tinta pada secarik kain putih dan hitam sebagai kanvasnya tertulis dengan perkasanya.  
Bendera apa ini?
 
Salah jika kalian menilai ini Bendera suatu kelompok bahkan Jamaah tertentu. Tidak benar juga dengan penilaian ini merupakan bendera partai sebagaimana sama dengan bendera yang lain terlihat ramai saat kampanye berlangsung.
 "kalo ini mah  bendera orang HT, mereka demo selalu bawa bendera ini koq" , tak sedikit terdengar  letupan seperti ini. 

yo wees lah,, tak kenal maka tak sayang.
 tak sayang maka tak cinta. 
tak cinta maka ta'aruf.
pepatah ini tak asing lagi bermuara ditelinga kita. :) 
Ta'arufan yokk...

Bendera ini bendera kaum muslimin.Bendera umat islam yang rasulullah mulai perkenalkan ketika berhasil menjadikan Madinah sebagai negara islam pertama. 
bendera islam terdiri dari 2 jenis yaitu al liwa dan ar rayah. 

Al-Liwâ’ berwarna putih, bertuliskan Lâ Ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh warna hitam. Al-Liwâ’ diberikan kepada panglima (amir) pasukan atau komandan pasukan dan menjadi pertanda posisinya. Al-Liwâ’ berpindah-pindah mengikuti posisi panglima atau komandan itu. Dalil pemberian al-Liwâ’ kepada amir pasukan:

« أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ مَكَّةَ يَوْمَ الْفَتْحِ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضٌ »
Nabi saw memasuki Mekah pada waktu Fathu Mekah dan liwâ’ beliau berwarna putih (HR Ibn Majah dari jalur Jabir)

Dan dari Anas ra. dalam riwayat an-Nasai:
« أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيْنَ أَمَّرَ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ عَلَى الْجَيْشِ لِيَغْزُو الرُّوْمَ عَقَدَ لِوَاءَهُ بِيَدِهِ »
Ketika Rasulullah saw mengangkat Usamah bin Zaid sebagai panglima (amir) pasukan untuk memerangi Romawi, Beliau ikatkan sendiri liwâ’-nya.

Ar-Râyah berwarna hitam, bertuliskan Lâ Ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh warna putih. Ar-Râyah ada bersama para komandan divisi pasukan (batalyon, kompi, dan unit lainnya). Dalilnya, bahwa Rasul saw. di mana beliau adalah amir pasukan di Khaybar, bersabda:

 « لأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلًا يُفْتَحُ عَلَى يَدَيْهِ، يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، وَيُحِبُّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ… فأعطاها علياً رضي الله عنه»
Sungguh aku berikan ar-Râyah besok kepada seorang laki-laki yang melalui tangannya akan ditaklukkan (benteng), ia mencintai Allah dan Rasul-Nya dan Allah dan Rasul-Nya mencintainya … lalu Beliau memberikannya kepada Ali ra. (Muttafaq ‘alayh).

Jadi sudah jelas bahwa bendera umat islam adalah al liwa dan ar royah yang betuliskan kalimat syahadat. 
Bendera berwarna warni yang tengah sekarang kita lihat merupakan bentuk bendera nasionalisme.  bendera bendera itu merupakan faktor utama daulah khilafah islamiyah yang melindungi dan menjaga martabat umat islam dalam bingkai yang satu. akibat nasionalisme negara islam runtuh dan negara muslim lainnnya terpecah belah menjadi 70 negeri negeri kecil yang tak sedikit mereka berseteru oleh paham nasionalisme. 
 
Segerala Campakan bendera dan pikiran nasionalismu,, kibarkan AL Liwa AR Royyah yang akan mengembalikan umat dalam bingkai yang kembali satu yaitu KHILAFAH ISLAMIYAH.