Rabu, 12 Januari 2011

HIpotensi


[tekanan darah rendah]

Pernahkah Anda merasa pusing, mata berkunang-kunang, mual, berkeringat dingin bahkan pingsan saat ganti posisi mendadak seperti bangun setelah posisi duduk/jongkok, atau berbaring? Nampaknya gejala ini seperti penyakit umum atau sakit kepala biasa, namun jangan sepelekan... bisa jadi Anda mengalami gejala tekanan darah rendah (hipotensi).

HIPOTENSI merupakan kondisi tekanan darah yang terlalu rendah, yaitu apabila tekanan darah sistolik < 90 mmHg dan tekanan darah diastolik < 60 mmHg. Tekanan diastolic adalah tekanan saat pengisian darah di jantung sebelum dipompakan ke seluruh tubuh. Jika pengisian kurang, aliran darah di pembuluh koroner jantung akan berkurang dan dapat menyebabkan serangan jantung.
Didalam tubuh kita terdapat sel-sel khusus di dalam arteri (baroreseptor) yang merasakan tekanan darah sedang naik atau turun. Fungsi sel-sel ini akan mengeluarkan tanda yang membuat seluruh tubuh merespons dan membawa darah kembali ke kondisi normal. Baroreseptor menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan keras, sementara pembuluh arteri dan vena menyempit.
Kebanyakan hipotensi terjadi ketika tubuh tidak dapat beradaptasi membuat tekanan darah yang rendah kembali ke normal.

Penyebab Hipotensi:
  • Kurangnya pemompaan darah dari jantung ke seluruh organ tubuh, biasanya adanya kelainan/kerusakan pada jantung.
  • Volume (jumlah) darah berkurang, disebabkan adanya pendarahan hebat, diare, keringat yang berlebihan atau buang air kecil yang berlebihan.
  • Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) yang menyebabkan menurunnya tekanan darah. Hal ini biasanya sebagai dampak dari shock septic (penurunan tekanan darah akibat infeksi berat), diare dan obat vasodilator yang melebarkan pembuluh darah (nitrat dan penghambat kalsium).

Faktor eksternal penyebab Hipotensi :
  • Dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) yang disebabkan karena kurang minum, diare, muntah.
  • Mengonsumsi obat-obatan tekanan darah tinggi, jantung, anti-depresi, obat disfungsi ereksi atau obat parkinson.
  • Penggunaan obat berefek diuretik secara berlebihan, cth: obat pelangsing
  • Anemia, infeksi berat, gangguan jantung, gangguan sistem saraf pusat, gangguan endoktrin (termasuk hipotiroid, hipertiroid, diabetes, dan kadar gula darah rendah).
  • Terlalu lama berada di udara panas, kehamilan, terlalu lama berbaring karena sakit atau lanjut usia.

Beda Hipotensi dengan Anemia :
Anemia adalah keadaan seseorang memiliki kadar Hb (Hemoglobgin atau sel darah merah) rendah. Cara mendeteksinya dengan tes pengambilan darah. Sedangkan Hipotensi adalah tekanan darah yang rendah. Cara mendeteksinya menggunakan tensimeter (alat pengukur tekanan darah). Namun Anemia bisa menjadi pemicu hipotensi.

Pertolongan Pertama jika mengalami Hipotensi :
  • Berbaring secara perlahan untuk mengurangi tekanan gravitasi, agar aliran darah ke otak.
  • Posisikan kaki lebih tinggi daripada jantung agar darah mengalir ke tubuh bagian atas. Buka mata untuk mencegah pingsan.
  • Pemijatan perlahan dari arah kaki ke betis, paha, perut dan seterusnya, agar darah mengalir ke arah kepala.
  • Konsumsi kalori, seperti minum teh manis atau roti.
  • Penderita hipotensi dianjurkan menambah konsumsi garam dapur, termasuk makanan asin. Asupan garam sehari untuk penderita hipotensi adalah 10-20 gram (1-2 sendok makan rata).
  • Tekanan darah rendah juga dapat diatasi dengan mengkonsumi kopi, bayam, cabe, coklat, lada, hati ayam kampung/sapi/kambing, susu, mentega, keju dan jahe merah. Hindari makanan yang pahit, asam dan mentimun.

Secara medis, tekanan darah rendah tidak memerlukan pengobatan dan nyaris belum ada obat untuk menyembuhkannya, namun Hipotensi dapat dicegah dengan cara :
  • Minum air putih 8-10 gelas per hari. Sesekali minum kopi untuk memacu/meningkatkan degup jantung, sehingga tekanan darah meningkat.
  • Olah raga ringan yang teratur seperti jalan kaki selama 30 menit, minimal 3 kali seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala.
  • Dianjurkan mengenakan stocking elastis,khususnya bagi wanita. Guna stocking ini untuk memperlancar aliran balik darah ke jantung terutama pada bagian tungkai bawah. Sehingga, darah yang dipompakan ke seluruh tubuh mencukupi, dan tekanan darah dalam batas normal.
  • Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya dokter hanya memberikan vitamin (support/placebo) serta beberapa saran agar penderita terhindar dari serangan hipotensi.

Karena obatnya tidak ada, maka penyembuhan Hipotensi ini tergantung dari penyebab hipotensi. Yang harus diperbaiki adalah kondisi yang menyebabkan turunnya tekanan darah, seperti :
  • Jika penurunan tekanan darah akibat kadar Hemoglobin [Hb] rendah, maka yang harus diperbaiki adalah mengupayakan untuk meningkatkan kadar Hemoglobin hingga batas normal.
  • Jika akibat dehidrasi, maka diberikan asupan cairan yang cukup.
  • Jika akibat pemberian obat hipertensi, maka dosis dan pemilihan obat-obatan diatur kembali.

Dengan menangani kondisi sesuai dengan penyebabnya, diharapkan gangguan akibat penurunan tekanan darah dapat segera diatasi.

(en)
dari: berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar