Senin, 18 Maret 2013

“KHILAFAH SOLUSI BERBAGAI PERMASALAHAN PEREMPUAN DUNIA”



(Oleh : Nita Nopiyana)



Persoalan Perempuan Dunia saat ini
 
Kondisi perempuan saat ini sungguh memprihatinkan. Banyak perempuan lupa akan hakikatnya sebagai perempuan yang punya anugerah terindah yang Allah berikan.  Islam memberikan status terhormat bagi kaum perempuan yaitu sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Peran ibu adalah mencetak anak-anak mereka serta menanamkan kecintaan kepada Allah, Rasul, dan Al Qur’an serta menempah kepemimpinan mereka yang berakhlak islam.
Namun yang terjadi saat ini para perempuan di dunia mengalami suatu permasalahan yang sangat kompleks, kemiskinan yang berujung penderitaan. Menurut data PBB, dari sepertiga penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan sekitar 70% dari mereka adalah perempuan, saat ini diperkirakan ada sekitar 7 juta perempuan di Indonesia yang berperan sebagai kepala keluarga. Jumlah ini mewakili lebih dari 14% dari total jumlah rumah tangga di Indonesia. Mayoritas dari perempuan kepala keluarga ini hidup dibawah garis kemiskinan dengan pendapatan dibawah AS$ 1 dollar [ABC Radio Australia.com 17 Mei 2012]. Sedangkan di bidang pendidikan sebanyak 11,56 % perempuan belum mengenyam pendidikan sedangkan laki-laki yang yang belum mengeyam pendidikan jumlahnya lebih kecil dibanding perempuan yaitu 5,43%.      Pada  saat ini perempuan didunia mengalami eksploitasi dan trafficking (perbudakan). Angka kejahatan trafficking setiap tahun lebih dari 100.000 anak dan perempuan diperdagangkan dan dilancurkan. (www.seputar-indonesia.com).
Salah satu bentuk eksploitasi yang terjadi pada perempuan saat ini adalah menampakkan sensualitas dan keindahan tubuh perempuan untuk dijadikan kepentingan bisnis. Kita lihat banyak sekali SPG (Sales promotion girl) yang dituntut berpakaian seksi memperlihatakan lekak lekuk tubuhnya menjajajakan barang dagangan dengan sasaran utama kaum adam. Tubuh perempuan menjadi objek seksual yang sengaja di ekploitasi demi kepentingan kaum kapitalis dengan berbagai cara agar barang dagangan mereka laku. Keindahan tubuh perempuan dijadikan alat untuk menjual produk yang diiklankan atau memperoleh keuntungan dari industri pornografi dalam media elektronik contohnya TV dan intenet.
Lebih dari 200 juta laki-laki dan perempuan di negeri-negeri Asia Tenggara dan Asia Selatan dipaksa bermigran ribuan kilometer hanya untuk mendapat pekerjaan menjadi buruh migran, meski harus menelan pil pahit perlakuan yang tidak manusiawi di negeri orang. Kemiskinan juga diraskan di India, masih terdapat sekitar 350 juta manusia yang berpendapat kurang dari satu dolar AS perhari. Jumlah orang miskin di Indonesia mendekati angka 30 juta orang pada tahun lalu. Sekitar 70 % dari jumlah tersebut adalah perempuan. Sehingga ada sekitar 21 juta perempuan miskin.
Menjadi  TKW juga menjadi solusi pragmatis kemiskinan  perempuan saat ini. Begitu banyak perempuan rela meninggalkan anak dan keluarganya demi untuk membantu suami menopang nafkah keluarga. Secara naluri ibu mana yang tega meninggalkan keluarga terutama anaknya pergi ke negara orang. Tentunya seorang ibu menginginkan berada di samping anak-anaknya untuk memantau tumbuh kembang si anak. Pergi ke negara orang untuk hanya sekedar mengais rezeki dan mengubah nasib menjadi pilihan ditengah kemiskinan yang mendera. Kasus tenaga kerja wanita (TKW)  juga tidak jarang berakhir pada prostitusi, trafficking lalu berujung kepada tindakan kekerasan.

Demokrasi menjadi akar Persoalan 

Eksploitasi dan trafficking perempuan disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya pergaulan perempuan yang mengumbar aurat. Karena asas demokrasi yang diterapkan di negara-negera didunia telah mengubah pola pemikiran seseorang. Demokrasi mengajarkan asas kebebasan  dan berpendapat. Didalam demokrasi kebebasan merupakan prasyarat agar rakyat dapat melaksanakan kedudukannya sebagai kedaulatan dan sumber kekuasaan.  Ide ini telah mengakibatkan malapetaka global serta memerosotkan harkat dan martabat masyarakat dan perempuan secara khusus di negara-negara penganut demokrasi sampai derajat yang lebih hina daripada derajat segerombolan bintang. Perempuan saat ini telah hilang jati dirinya sebagai muslimah dengan berpakaian serba bebas dan mini diakibatkan pemikiran mereka terpisah dari dunia dan akhirat. Barat telah berhasil menjajah kita dari dulu hingga sekarang melalui pemikiran kebebasan mereka. Yang pada akhirnya seorang muslimah yang seharusnya menjadi identitas mereka dengan mengenakan hijab secara syar’i tapi kini berpakaian ala kadarnya dengan menggunakan aturan sendiri dan mengikuti tren ala barat. Berpakaian seksi dijadikan seni. Kapitalis sekali lagi telah mengubah mindset mereka. Benar saja yang dikatakan seorang misionaris, dia berkata “ orang muslim tak bisa dikalahkan dengan memenggal lehernya, tapi cukup memutar lehernya saja”.

Khilafah solusi persoalan perempuan

Kedudukan kemuliaan seorang wanita hanya dapat dirasakan saat ada penjagaan oleh islam. Baginda Nabi saw . bahkan bersabda, “Sesungguhnya  orang yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik perlakuannya terhadap istrinya. Aku adalah yang terbaik perlakuannya  terhadap istri di antara kalian” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Ditengah sistem kapitalisme yang semakin menjerat kaum perempuan  saat ini solusi yang paling real yaitu khilafah. Khilafah yaitu sistem pemerintahan islam yang berasal dari sang Kholiq, sesuai dengan fitrah kita sebagai muslim yaitu berasal dari Allah, hidup untuk mencari ridho Allah dengan berpedoman pada peta syariah islam dan akan kembali lagi kehadapanNya kelak. Inilah sistem yang sudah terjamin selama 13 abad menerapkan aturan-aturan islam sesuai syar’i di 2/3 negara didunia. Khilafah akan melindungi perempuan dari perbudakan dan eksploitasi. Kehormatan wanita akan dijaga dengan mewajibkan berpakaian syar’i yaitu kerudung dan jilbab serta mengatur  hubungan laki-laki dan perempuan yang sesungguhnya terdapat hijab ketika mereka berinterkasi. Terdapat hukuman yang tegas dan efek jera ketika mereka lalai dengan hukum syara. Kewajiban bekerja adalah seorang suami sedangkan istrinya menjadi seorang ibu pengatur rumah tangga dan anak “kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf” (QS.Al Baqarah:233). Negara juga akan menjamin kehidupan seorang perempuan jika sang suami meninggal dan ahli warisnya tak mampu membiayai kehidupan seorang wanita dan anaknya.
Didalam islam selain sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, perempuan memiliki hak untuk berperan di ranah publik. Perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki kecuali dalam hal-hal yang dikhususkan bagi perempuan atau bagi laki-laki . Perempuan berhak untuk berkecimpungan dalam bidang pertanian, industri, bisnis, pendidikan, kesehatan, kesehatan, dakwah, partai, dan sebagainya.
Khilafah akan memberikan jaminan bagi perempuan di ruang publik. Kiprah perempuan di tengah masyarakat pada masa khilafah tercatat dengan baik dalam sejarah. Perempuan mendapat hak yang sama dengan laki-laki dalam pendidikan. Rasulullah saw. Mengabulkan permintaan para perempuan yang meminta hari khusus bagi mereka untuk belajar dari beliau. Aisyah ra. Dan istri-istri Rasulullah saw. Mengajarkan agama kepada para sahabat. Ash shiwa binti Abdullah pernah bertugas sebagai guru yang mengajar wanita-wanita islam membaca dan menulis ketika Baginda Nabi Muhammad saw masih hidup. Pada masa kekhilafahan telah didirikan sekolah-sekolah khusus perempuan yang terkenal dengan kemajuan ilmu dan teknologinya. Bahkan Raja Inggris pernah mengirim putri-putri.kerajaan untuk bersekolah di negara khilafah. “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik” (An Nur:55)
Tentu saja kesadaran dan kondisi perempuan seperti ini hanya akan terwujud jika umat islam memegang penuh hukum Syara’ sebagai acuan kehidupan. Ia akan terwujud hanya dengan Syariah yang diterapkan secara Kaffah dalam bingkai Khilafah; seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan dicontohkan oleh Para Sahabatnya.


7 komentar:

  1. assalamualaikum wr.wb maaf mau tanya bagaimana solusi seorang wanita yang bekerja sebagai SPG menurut ajaran islam ,,mohon bantuannya terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Secara umum wanita boleh berjualan. Secara khusus wanita:
      1. Haram membuka aurat (wajib berjilbab)
      2. Merayu pria selain suaminya

      Sederhana, bukan?

      Hapus
    2. wa'alaikumsalam wr wb.
      ddalam islam seorng wanita berkerja itu hukumnya mubah(boleh) jadi g merupakan kewajiban karena merupakan kewajiban ortu yg menafkahi dan jika sudah menikah mnjdi kewajiban suami. islam sangat menjaga seorang wanita.
      seorang wanita yg bekrja menjadi SPG?
      boleh2 saja tapi yg pasti tidak menampakkan auratnya. karea dalam keadaaan skrng bentuk tubuh wanita itu dieksploitasi scara tidak lansung oleh para kapitalis. jadi cari pekrjaan yg tidak sprti itu.insya Allah rezeki minnallah, rezeki dari Allah. memang sulit dlam keaadaan skrng yg tak ada pilihan lain. tapi tentu Allah maha melihat ketika hambahnya ingin sesuai jalanNya untu menjemput rezeki. dan ini merupakan faktor mendasarnya karena kita berada pd sistem kapitalisme yang memaksakan qt untk bkrja. solusinya kembali pda islam.

      apapun masalahnya ,solusinya kpda islam

      Hapus
  2. Syarat jd spg kan berpenampilan menarik.slain itu spg dituntut untuk bs merayu si calon pembeli agar si calon pembeli membeli brg yg ia dagangkan

    BalasHapus
  3. Syarat jd spg kan berpenampilan menarik.slain itu spg dituntut untuk bs merayu si calon pembeli agar si calon pembeli membeli brg yg ia dagangkan

    BalasHapus