Jumat, 13 Januari 2012

The Commitment …




(By:Fakrun Nisa Hafeeza)





Allah menciptakan manusia tentu bukan tanpa suatu perencanaan yang matang. Bukan sebuah kesia-siaan belaka. Allah tentunya punya tujuan untuk menciptakan tiap-tiap makhluknya. Allah menciptakan manusia agar manusia mampu menjadi orang yang mengelola alam semesta yang Allah berikan ini.  manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah dgn begitu banyak hambatan, rintangan, terjal2, perbukitan yang menjadi tantangan manusia untuk bisa benar2 mnjadi wakil allah mengelola bumi ini.  Semuanya tentu akan dipertanggungjawabkan walau seberat biji zarrah pun.
Begitu pun Allah menciptakan bumi segenap alam semesta ini yang begitu maha dahsyat keindahannya. Allah menciptakan semua itu untuk kelangsungan hidup manusia. Ironis begitu banyak nya manusia yang lalai akan hal itu. manusia begitu sombong. Mereka lupa dengan sang Kholiq dan sindiran-sindiran yang tak mereka sadarkan  “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan”.
Sedikit celoteh pengantar ku malam ini melihat fakta tentang kemunafikan  manusia…

Kawan.. hidup ini terlalu indah untuk kau tangisi. Berapa banyak air mata yang kau tumpahkan untuk sebuah penantian fatamorgana? Berapa banyak air mata kau kau banjiri hanya sebuah mengharap penghargaan dari manusia? Berapa banyak air mata yang kau keluarkan demi untuk mendapatkan belas kasihan dari seorang makhluk yang tentunya lemah sepertimu? Berapa banyak air mata yang tumpah dari peraduannya demi kau berharap  sebuah kata “janji dan fatamorgana” oleh makhluk yang hina?  berapa banyak air mata yang kau habiskan untuk perasaan cinta mu dalam sebuah penantian yang sia-sia? Berapa banyak kawan air mata yang tanpa kau sadari hanya untuk memuasakan nafsumu?berapa air mata yang habis untuk penantianmu yang utopis??
Jawab kawan berapa banyak air mata kau tumpahkan ????

diam... diam.... tanpa kata yang terdengar lantang ,.,
Kenapa kau diam kawan….


Kau menyesali hal itu??  Percuma kawan. Semuanya perccuma untuk kau sesali. Waktu telah berputar mengitari poros kehidupan. Dia kan terus berjalan.
Mungkin bisa dihitung jari berapa kali kau tumpahkan air mata mu untuk melihat saudara-saudaramu yang kelaparan dijalan-jalan, mengais-ngais makanan, anak pengamen jalan ketika minta uang recehan pun tak kau hiraukan. Atau tumpahan tangisan itu tak bisa kau keluarkan.
Mungkin juga tangisan mu itu mesti ada rangsangan dulu dari luar. Ketika melihat video-video saudara kita di palestina pasti hati mu teriris bukan? Kejadian penindasan di Irak, Libya, Mesir  juga akan tumpah tangisanmu. Tangisan itu hanya sesaat. Kau bisa menangisi mereka saja, tanpa ada sumbangsihmu terhadap mereka.
Mereka tak butuh berliter-liter air matamu kawan. Mereka butuhkan uluran tanganmu yang bisa membantu mereka bebas dari negeri zionis dan imperialisme. Mereka ingin hidup tenang seperti dirimu. Tak ada waktu bagi mereka memikirkan kesenangan dunia sepertimu. Kesyahidan setiap saat menjemput mereka. Kau tak irri kan? Kesyahidan

Kawan dimana idealismu sebagai orang penggenggam ideology yang pernah menjadi mutiara umat ini. dimana kawan…. 

Kenapa kau begitu terlena dengan utopis kehidupan abad ini. kau terlena dengan rutinitas yang menjeratmu yang membawamu dalam keterlenaan dunia. Mengejar pendidikan tinggi, nilai yang camlaude, pekerjaan yang high class, harta banyak, dipandang orang, dll. Itu yang hanya ada dipikiranmu.
Kau lupa tugasmu dibumi Allah ini. kau begitu sombong. Kau telah munafik kepdaTuhanmu.
Oke orang  lain bisa melihat cover mu yang punya idealism tinggi. Kata-katamu  begitu tajam untuk mempengaruhi orang lain. Pikiranmu cemerlang ketika kau berdialog mengenai masalah umat. Watak mu menunjukan uyunul ummah yang dibanggakan orang yang mengenalmu hanya dari cover sja. Parasmu pun meyakinkan kau orang yang bisa dipercaya.

Orang lain bisa kau bohongin kawan. Tapi kepadaku tak mampu kau bohongin.
Kita telah berteman lama, ketika kata ‘persahabat” yang mengikat kita. Sejak itu pula berjanji untuk menjaga persahabat ini sampai kapanmu. Kita tak salah menuliskan sebuah perencanaan yang kita inginkan, tapi ingatlah Allah mempunyai penghapus untuk menghapus satu persatu perencanaan yang telah kita buat.

Ambil pelajaran disetiap perjalanan hidup kita. Ingat hidup ini terlalu indah untuk sekedar mendengar tangisanmu yang tiada henti. (ketahuan… aku terlalu cengeng dalam hidupku). >,<
Setiap perjalanan yang kita tempuh tentu tak selamanya berjalan atas Jalan SyariatNya. Sangat benar Allah menghapus perencanaan kita yang bukan pada landasan syar’i.( tersandung oleh kesadaranku .^.). Bagaimana Allah mau ridho dengan perencanaan yg kita tulis, sedangkan bukan jalan Allah yang kita tempuh.
Ingat semua itu tak akan berjalan mulus kawan jika kau terus berjalan, bahkan mau berlari pun melalui jalan2 yang penuh dengan lumpur. Semuanya akan sia2!! Bukankah kebahagiaan seorang muslim ketika Allah ridho.
Jelous?? Katamu. selalu saja menuduhku begitu ketika kupingmu kujeritkan dgn celoteh2 ku untuk menasihatimu. Beribu2 kata mulai dari yang paling manis sampai pahit pun telah kusiramkam agar penyakitmu ini mau sembuh. Itu semua kesia2an. Kau pura2 tuli ketika datang nasihat untuk mu. Kata terima kasih pun tak kau lontarkan, sebagai apresiasi atas orang yang telah peduli deangan nasib ‘’orang aneh ‘’ seprtimu. Ooowalaaah////.
Jujur aku semakin jengkel. >_< gharizah baqa ku pun tak bisa dicegah.
Ookee aku menyerah sekarang. Aku lelah kawan untuk berdebat dengamu. Aku capek meluruskanmu. Masih banyak urusan umat yang mesti menjdi titik fokusku. Bukan hanya mengurusin orang sepertimu. Tugasku sudah selesai. Ku kira juga percuma melakukan ini. menulis dalam bait2 ini pun percuma. Kau tak mungkin mau membacanya.

Karena didalam pikiranmu sudah terkontaminasi ‘perasaan’ yang kotor. Walaupun ideology kita sama, tapi aku punya idealism yang tak kau punya. Kau berbelok ke kiri dan aku akan terus melangkah lunglai ku jalan lurus kekanan. Dulu kau berjanji akan setia menjadi pelangi setiap tarian hujan menghentikan gerakannya. Sekarang pelangi itu kau berikan kepada yang lain. Oke lah. Kelak aku akan mendapatkan pelangi yang jauh lebih indah dari warna-warnamu. Pelangi yang  akan terus hadir bukan hanya pada saar rinai hujan saja tapi setiap saat berjalan bersama ku.
Tak perlu lagi kau mencariku. Hanya sekedar meminta maaf, dan bersungkur menyesal atas perbuatanmu.
Aku telah memaafkan dirimu sejak kesalahanmu. Lihatlah awan yang selalu setia kepada bumi tanpa diminta. Hidup ini indah kawan, jangan kau sia-siakan.

sebuah komitmen hidup juga sudah terpatri dalam qolbu ku.  aku akan menikmati hidup ini tanpa menghrapkan sosok dari orang lain. akan indah pada waktunya. dan aku menemukan satu kata kunci setelah gugurnya kisah kita, bahwa jika kita ingin mengaharap kepada sesuatu cukup minta harapan kita itu pada Allah. serahkan semua padaNya. pastinya jalan syar' i yang harus kita tempuh jika kau benar-benar berharap ridho Allah akan rencana mu itu. BUKANKAH KESENANGAN  SEORANG MUSLIM KETIKA ALLAH RIDHO DENGAN  PERBUATANnya"""
pernikahan bukan suatu hal yang bisa dipermainkan dengan proses yang terserah mau kita. pernikahan suatu ibadah sunnah. sayang sekali jika kau nodai dengan perbuatanmu menjalani itu seperti pemikiran matang belum terlihat.

kawan..... mungkin  dalam pikiranmu aku terlalu bawel, nyenyes, atau apalah yang membuat diriku 180deraajat menjdi topeng untuk menjatuhkanmu. TAPI TIDAK KAWAAN?? kau benar2 salah menilaiku. jika kau menilai demikian ternyta kau belum begitu mengenalmu sejak 4 tahun silam. aku melakukan ini demi kebaikanmu. aku ingin fikrul mustanir mu tetap cemerlang dalm menyikapi suatu persoalam. tapi kau tak berhasil (aku kecewa).

sudahlah kawan. hentikan semua prasangkamu. aku ingin hidup tenang sekarang. tanpa lagi terbeban oleh pikiranmu. apakah aku ini orang yang terlalu baik ?(tidak juga, aq hanya geram dgn tingkahmu TAU, ^^). kau masih juga tak mengerti atas gerutu ku yah.

.HEEeeeeeeeeeeeeeeeeeIIiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii jangan tertawa kau yah!!!
AKU serius tau. aku sudah dewasan sekarang. bukan anak kecil yang dulu kau sapa "adek". aku sudah berada pada fase akhir pendidikan juga. aku akan mengejarmu. siapa yah yang kira-kira akan melewati garis finish itu duluan. aku kira aku. apa tau kamu? Entahlah. Yang psti aku ingin segra melngkah kegerbang selanjutkannya. "good bye" (canda ku..hhee). aku harap kau mau mentelaah... menerawang , tiap2 untain kata2 ku.( ahh.. terserah mu saja).


"""""
"wahai orng2 yg beriman !jika kamu menolong agama Allah, Niscaya Dia akan menolong mu dan meneguhkan kedudukanmu" QS. Muhammad : 7

*kereta dakwah ini akan terus berjalan kencang , ada atau tanpa sosok mu. ini lah pilihan hidupmu.

Ketika kau merindukanku…tanyalah pada embun pagi akan kabarku. Aku selalu menulis perjalananku kepada embun yang kini setia dalam perjalanan ini. ……^……^……^
Tirai ini telah tertutup.

(ana, Nitz, jlex, monyet)

Blue room, the dance raining 13 Januari 2012
20:30 wib

1 komentar: